Edisi 3

Assalâmu’alaikum wr, wb.

Saya ibu rumah tangga berusia 38 tahun. Anak saya, Syaemaa (6 tahun), kelas satu SD sedang nakal-nakalnya. Hampir setiap hari saya pasti marah dengan ulah-ulah dia. Yang paling sering saya marah saat ini adalah kebiasaannya berbicara kata-kata kotor dan kurang sopan. Bagaimana saya harus meluruskan sikap anak saya itu. Hukuman seperti apa yang layak saya berikan.

Terimakasih.

Nurhasanah

Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Wa’alaikumsalâm wr, wb.

Bu Nurhasanah.

Anak nakal belum tentu negatif. Kenakalan anak terkadang merupakan bagian dari kecerdasannya. Banyak orang besar waktu kecilnya justru sangat nakal.

Tapi nakal dengan jahat itu berbeda. Sepanjang anak Cuma nakal, sabar saja. Tapi jika nakalnya sudah merusak, nah baru harus serius dihadapi.

Biasanya, anak nakal itu ada masanya, dan nanti akan hilang pada umur tertentu. Ibu bersabar saja, dan jangan lupa beri makan bergizi dan selalu mengingatkan anak ibu untuk mengerjakan shalat lima waktu.

Salam.

AM

======================

Konsultasi 2

Assalâmu’alaikum wr, wb.

Pak Mubarok yang terhormat.

Suami saya (32 tahun) seorang yang temperamental. Tak boleh ada sedikit sikap saya yang keliru menurut dia, pasti emosinya berapi-api. Untungnya suami saya tidak ringan tangan, ia hanya suka membentak-bentak. Mohon petunjuk agar suami saya bisa menurunkan emosinya, dan apa yang harus saya lakukan.

Terimakasih.

Srisuharningsih

Medan

Wa’alaikumsalâm wr, wb.

Bu Sri. Temperamen itu tidak bisa berubah. Tidak seperti karakter yang bisa dibentuk. Jika ibu tahu sikap suami Ibu itu karena temperamen, ya terima saja. Berikan suami Ibu ruang untuk marah-marah tanpa diganggu, tanpa direspon. Nanti ia juga akan merasakan susah sendiri.

Salam.

AM

===================

Konsultasi 3

Assalâmu’alaikum wr, wb.

Anak ketiga saya sedang menginjak usia ABG (13 tahun). Sudah hampir sebulan ini, selepas sekolah di sebuah SMP, ia tak langsung pulang ke rumah. Selalu saja ia mampir di warnet (warung internet) hingga hari menjelang sore, dan asyik bermain internet. Untungnya ia tidak pernah minta uang tambahan untuk kegiatan yang menurutnya hiburan itu. Ia masih rajin menyisihkan uang sakunya sendiri untuk membayar sewa warnet. Saya khawatir kebiasaan itu akan mempengaruhi pergaulannya. Bagaimana saya memperbaiki kelakukannya itu?

Terimakasih.

Ahmad Fauzi

Kedaung Tangerang

Wa’alaikumsalâm wr, wb.

Sdr. Achmad Fauzi. Internet memang bisa berguna, tapi bisa juga merusak jika digunakan tanpa kontrol. Mencegah penggunaan internet sama sekali, Anda tak akan bisa. Yang dapat Anda lakukan adalah mengontrol dan memberi kegiatan lain supaya anak Anda tidak ketagihan internet.

Salam.

AM

One Comment to “Edisi 3”

  1. assalamualaikum.
    saya mempunyai adik perempuan yang telah terjerumus ke dalam pergaulan bebas. dan dia juga telah melakukan hubungan intim dengan pacarnya. di akhir kemudian masalah hubungan intim itu menyebar. hingga akhirnya dia di keluarkan dari sekolah padahal kurang satu bulan lagi sudah memasuki ujian nasional. kalau untuk melanjutkan pendidikannya saya pikir sudah tidak ada masalah. akan tetapi yang jadi masalah besar adalah bagaimana cara mengembalikan dia supaya tidak merasa terojokkan dan tertekan. kemudian bagaimana menjelaskan kepadfa kedua orang tua saya? karena sikologi beliau berdua sangat tertekan sekali dan bahkan beliau nerdua sangat sering mengurung diri dalam kamar. saya selaku anak pertama terus terang tidak tega melihat kondisi seperti ini. terutama melihat kondisi ke dua orang tua saya yang sangat saya cintai. yah memang saya pahami bahwa orang tua saya hanya lulusan SD, sedangkan hari2nya sibuk untuk mencari nafkah bagi keluarga. mohon jalan keluarnya.

    terima kasih

Leave a comment