Dan surga katamu menombak hati kemarauku
Tertusuk dalam, mata menjadi karam
Dari senja ke senja, di danau habis hilang
Malam menyimpan buih, laut ombak tak menderai
Seakan menyimak derai tangis kemarau hatiku
Lelaki di ujung kota itu habis menenggelamkan kasidah-kasidah hujan
Yang dinyanyikan tanpa irama
Hati menjadi basah, seperti tanah-tanah menghilangkan dahaga
Surga katamu masih bersidekap dengan bibir pintu malam
Beranjak ke hati, diriku terluka sehabis tertusuk tombak katamu
28 Mei 2009
Imam Al-Ghazali, santri kelas IV TMI Putra Al-Amien Prenduan asal Sampang
Leave a comment