Konsumen Koran Terus Menyusut

Dhorifi Zumar

Di tengah isu sandyakalaning (masa akan berakhirnya) koran, dan media cetak secara umum lantaran perannya kian tergeser oleh dominasi media televisi dan internet, MARS Indonesia melakukan survei terbaru tentang “Perilaku Belanja Konsumen Indonesia 2009”, termasuk di dalamnya perilaku belanja media, di delapan kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, Balikpapan, Palembang) dengan jumlah responden sebanyak 5.476 orang.

Dari hasil survei tersebut terungkap, bahwa market share koran memang tergerus cukup dalam, sehingga secara total konsumennya kini tinggal 39,3%. Di antara delapan kota tersebut, konsumen/pembaca koran tertinggi terjadi di Palembang dengan porsi 51,3%, disusul kemudian Makassar sebanyak 45,6%, dan Semarang 43,5%. Artinya, di tiga kota tersebut minat baca koran dari warganya masih cukup tinggi.

Grafik-1.   Jumlah Konsumen Indonesia Pembaca Koran (%)

Sumber: MARS Indonesia

www.marsindonesia.com

Sebaliknya, konsumen koran yang terendah terdapat di Balikpapan dengan porsi 24,6%. Jakarta memiliki konsumen koran sebanyak 36,8%, sementara Surabaya 38,9%, dan Bandung 40,9%.

Dari 39% yang tersisa itu, frekuensi membaca koran tak lagi dilakukan saban hari. Mayoritas atau 42,2% responden justru membaca koran tidak rutin setiap hari. Sementara yang membacanya setiap hari tinggal 33,7%, dan yang membacanya sekali-kali masih 26,8%.

Lalu, koran-koran apa saja yang paling banyak menarik minat baca konsumen? Berdasarkan hasil riset tersebut, peringkat pertama diduduki Kompas, dengan pembaca setia di Jakarta sebanyak 44,9% dan hampir merata dibaca di tujuh kota lainnya. Peringkat runner-up diraih Jawa Pos, korannya wong Jawa Timur, dengan jumlah pembaca mayoritas di Surabaya sebanyak 92,5%. Dan peringkat ketiga direbut koran masyarakat Jawa Barat, yaitu Pikiran Rakyat, dengan jumlah pembaca fanatik di Bandung sebanyak 72,7%.

Sedangkan koran Poskota, yang pada masa lalu selalu bertengger di posisi pertama atau runner up sebagai koran beroplah terbesar, saat ini hanya menduduki peringkat keempat nasional, dan hanya dibaca 20,9% konsumen Jakarta, tapi masih nomor dua di ibukota. Ia bersaing ketat dengan pendatang baru Warta Kota yang membayangi di peringkat kelima dengan perolehan porsi konsumen yang beda tipis, yaitu 20,8%.

Suara Merdeka, korannya wong Jawa Tengah, menduduki peringkat keenam dengan jumlah pembaca di Semarang sebanyak 89%. Lalu Sumatera Ekspres, koran wong kito, bertengger di posisi ketujuh dengan jumlah pembaca di Palembang sebanyak 67%. Peringkat kedelapan diraih harian Fajar yang berhomebase di Makassar dan dibaca 79,1% konsumen di kota Angin Mamiri itu.

Harian Analisa Medan dan Seputar Indonesia Jakarta masing-masing berada di peringkat kesepuluh dan keduaelas dengan jumlah pembaca sebanyak 38,4% dan 4,7%.

Tabel-1. Koran yang Paling Sering Dibaca (%)

Koran

Total Jakarta Bandung Semarang Surabaya Medan Makassar Balikpapan Palembang

Kompas 21,3 44,9 9,3 5,9 3,8 8,0 3,2 0,0 4,2
Jawa Pos 13,1 0,4 0,0 4,6 92,5 0,0 0,0 0,8 0,0
Pikiran Rakyat 9,1 0,0 72,7 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Poskota 8,3 20,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Warta Kota 8,3 20,8 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Suara Merdeka 7,5 0,0 0,3 89,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Sumatera Ekspres 6,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 67,0
Fajar 5,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 79,1 0,0 0,0
Tribun 4,7 0,0 15,4 0,0 0,0 0,0 36,1 23,5 0,0
Analisa 3,2 0,0 0,0 0,0 0,0 38,4 0,0 0,0 0,0
Waspada 3,0 0,0 0,0 0,0 0,3 36,0 0,0 0,0 0,0
Seputar Indonesia 2,7 4,7 0,9 1,9 0,6 1,6 2,9 0,0 2,0
Berita Kota 2,7 6,3 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 0,0 0,7
Lainnya 27,9 27,3 19,3 12,3 15,4 36,4 26,3 89,5 57,2

Sumber: Perilaku Belanja Konsumen Indonesia 2009, MARS Indonesia

Lalu, bagaimana karakteristik atau latar belakang konsumen/pembaca dari koran-koran tersebut? Pembaca Kompas dan Warta Kota rata-rata berasal dari kelompok usia muda (18-25 tahun), dan strata sosial-ekonomi (SES) A, atau berbelanja bulanan di atas Rp 2.500.000. Sedangkan Jawa Pos dan Suara Merdeka mayoritas dibaca kalangan usia muda, namun konsumennya golongan SES B yang berpengeluaran bulanan antara Rp 1.250.000-Rp 2.500.000.

Pikiran Rakyat, selain dibaca kalangan muda, juga oleh kalangan dewasa sekaligus (26-34 tahun) yang berasal dari konsumen SES B. Yang agak berbeda adalah Poskota, yang konsumennya kebanyakan berasal dari kalangan tua (35-55 tahun) namun ber-SES A. Ini tentu di luar dugaan banyak orang yang sebelumnya memperkirakan koran ini menjadi bacaan favorit konsumen di luar SES A.

Indikasi kuat akan semakin merosotnya minat konsumen/masyarakat terhadap koran juga dapat dilihat dari semakin rendahnya pelanggan koran, yaitu tinggal 15,1%, atau turun sekitar 2% dibanding tahun lalu yang sebesar 17,7%. Sementara pembaca yang membeli eceran terus meningkat menjadi 54,9%, ditambah mereka yang membaca bersama di kantor sebesar 19,6%, dan mereka yang ikut nimbrung baca milik orang lain sebanyak 12,7%.

Pelanggan terbesar koran masih terjadi di Makassar (18,9%) dan Medan (18,7%). Sebaliknya, pelanggan terendah terjadi di Balikpapan (8,5%). Sedangkan di ibukota Jakarta pelanggan hanya 17,4%, Bandung 11,1%, Semarang 15,6%, dan Surabaya 11,7%.

Pembeli koran secara eceran terbesar terjadi di Bandung (70,7%), dan terendah di Makassar (34,8%). Di Jakarta, pembeli eceran cuma 59,9%, Surabaya 51,4%, Semarang 39%, dan Medan 49,5%.

Tabel-2. Cara Mendapatkan Koran yang Dibaca (%)

Cara Total Jakarta Bandung Semarang Surabaya Medan Makassar Balikpapan Palembang
Langganan 15,1 17,4 11,1 15,6 11,7 18,7 18,9 8,5 10,5
Eceran 54,9 59,9 70,7 39,0 51,4 49,5 34,8 41,3 53,3
Baca bersama di kantor 19,6 18,4 13,5 21,5 26,7 20,7 26,6 19,5 14,8
Orang lain yang berlangganan,

saya ikut baca

12,7 7,5 6,2 24,5 12,4 14,6 20,2 30,7 23,3

Source: MARS Indonesia

www.marsindonesia.com

Riset ini juga mengungkap bahwa tempat favorit yang sering dipakai untuk membaca koran ternyata sebagian besar (sebanyak 69,1%) memilihnya rumah. Setelah itu kantor (26,5%), toko (1,6%), dan warung (1,6%). Ada pula yang suka membaca di rumah tetangga (1,1%), dan lokasi-lokasi lainnya (2,1%).

Soal waktu yang paling sering dipilih para banyak orang untuk membaca koran, tak ada patokan secara umum. Masing-masing kategori usia memiliki waktu favorit tersendiri. Untuk kategori pembaca berusia muda (18-25 tahun), mereka suka memilih waktu antara pukul 12.00-14.00, sementara pembaca berusia menengah (26-34 tahun) lebih memilih membaca koran antara pukul 08.00-10.00. Sedangkan pembaca berusia tua (35-55 tahun) lebih suka melakukannya pada pukul 06.00-08.00. ***

One Comment to “Konsumen Koran Terus Menyusut”

  1. Pak, apakah Bapak memiliki peringkat pembaca di seluruh Indonesia. Kota Jogja no berapa ya

    tks

Leave a comment