Kau adalah orang asing bagiku
Baru detik ini aku rasakan ragu
Ragu mengukir mimpi masa depanku
Bukan karena kau orang asing
Bukan pula gunung yang kau bangun untukku menukik
Tapi sejenak kuingini
Agar aku menepi dan berteduh di halamanmu
Tapi jangan kau lepas genggam tanganmu
Karena sepasang hatiku
Telah kurelakan lepas dan ikut bersamamu
Kau orang asing bagiku
Bahkan ruas kuku dan belulang yang menyusunmu
Aku tak paham
Dan entah mengapa aku telah merelakan jemariku untuk kau simpan
Karena kuyakin suatu saat nanti kau bukan orang asing bagiku
Vita Agustina, mahasiswi IDIA asal Bluto.
Leave a comment