Penetrasi Blog dan Website Pribadi

Dhorifi Zumar

Blog memang masih merupakan barang baru bagi sebagian besar masyarakat kit,a karena baru booming pada 2003-2004. Data komunitas blogger Indonesia menyebutkan, dari sekitar 30 juta pengguna internet di Indonesia saat ini, yang memiliki blog tak lebih dari satu juta orang.

Jumlah ini ternyata tak beda jauh dengan hasil riset MARS Indonesia yang termuat dalam “Indonesian Consumer Profile (ICP) 2008” yang menyebutkan bahwa pemilik blog di Jakarta dan Surabaya secara total baru sekitar 8,7%. Pemilik blog di Jakarta sedikit lebih tinggi angkanya dibandingkan di Surabaya, dengan perolehan 9,3% berbanding 7,7%.

Tabel 1. Kepemilikan Blog Pribadi oleh Konsumen SES A dan B

Uraian

Total

Jakarta

Surabaya

Memiliki

8,7%

9,3%

7,7%

Tidak Memiliki

91,3%

90,7%

92,3%

Sumber: Indonesian Consumer Profile 2008, MARS Indonesia

Blog adalah kependekan dari Weblog, istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah Weblog untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu diupdate secara kontinu dan berisi link-link ke website lain yang mereka anggap menarik disertai dengan komentar-komentar mereka sendiri.

Blog kemudian berkembang mencari bentuk sesuai dengan kemauan para pembuatnya atau para blogger. Blog yang pada mulanya merupakan “catatan perjalanan” seseorang di internet, yaitu link ke website yang dikunjungi dan dianggap menarik, kemudian menjadi jauh lebih menarik daripada sebuah daftar link.

Hal ini disebabkan karena para blogger biasanya juga tidak lupa menyematkan komentar-komentar “cerdas” mereka, bahkan mengekspresikan sarkasme mereka pada link yang mereka buat. Karena itu dari blog dapat diketahui kepribadian seseorang. Topik-topik apa yang ia sukai dan tidak disukai, apa yang ia pikirkan terhadap link-link yang dipilih, apa tanggapannya pada suatu isu. Seluruhnya bisa tergambar jelas dari blog-nya.

Karena itu, blog bersifat sangat personal (pribadi), bahkan beberapa di antaranya terkesan narsis. Namun kini tak sedikit pula, yang mengoptimalkan blog sebagai alat bantu berbisnis, baik untuk kepentingan perusahaan (corporate blogging) maupun bisnis pribadi dengan berfungsi sebagai toko online (e-commerce).

Setali tiga uang dengan blog, pemilik website pribadi ternyata juga tak beda jauh jumlahnya. Kendati sedikit lebih tinggi dari blog, tapi penetrasi website pribadi tidak lebih dari 10,8%. Pemilik website pribadi di Surabaya ternyata lebih tinggi ketimbang Jakarta, dengan perbandingan 13,5%: 9,3%.

Tabel 2. Kepemilikan Website Pribadi oleh Konsumen SES A dan B

Uraian

Total

Jakarta

Surabaya

Memiliki

10,8%

9,3%

13,5%

Tidak Memiliki

89,2%

90,7%

86,5%

Sumber: Indonesian Consumer Profile 2008, MARS Indonesia

Walau saat ini mayoritas website didedikasikan untuk kepentingan bisnis suatu perusahaan atau sebagai portal informasi dari instansi pemerintahan, tapi tak sedikit pula yang dimaksudkan sebagai arsip pribadi atau keluarga.

Website semacam ini biasanya isinya berkaitan dengan sejarah hidup dan kegiatan-kegiatan pemiliknya, atau pandangan-pandangan pribadinya mengenai berbagai isu yang berkembang, baik sosial, ekonomi, maupun politik.

Jadi, website pribadi ini bisa merupakan semacam “buku”, yang isinya mengandung aspek-aspek yang bersifat biografi (atau auto-biografi), dan sekaligus juga arsip tulisan dan bahan renungan tentang berbagai persoalan politik, ekonomi, sosial, moral, kebudayaan dan lain-lain. Di samping juga sebagai wahana komunikasi dengan berbagai sahabat dan kenalan serta masyarakat luas setiap waktu.

Selain itu, penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa kepemilikan koneksi jaringan internet oleh konsumen SES A dan B di Jakarta baru sekitar 31,3%, dan di Surabaya hanya 26,4%. Artinya, rumah tangga di dua kota itu yang belum memiliki jaringan internet lebih banyak lagi, yaitu sekitar 70%.

Kalau begitu, dari mana para pengguna internet selama ini melakukan koneksi internetnya? Ternyata mayoritas mereka (58,3% responden) mengaku mengakses internet dari kantor. Sedangkan yang mengakses dari rumah hanya sekitar 23,5%.

Sementara yang mengakses dari warung internet (warnet) lebih rendah, hanya 17,0% responden. Ini berarti warnet belum menjadi pilihan utama para user sebagai tempat akses internet, walau saat ini bisnis warnet mulai marak. Setelah itu baru dari kampus, hotel dan ponsel.

Tabel 3. Tempat yang Paling Sering Digunakan untuk Koneksi Internet

Tempat

Total

Jakarta

Surabaya

Kantor

58,3%

61,5%

52,3%

Rumah

23,5%

22,3%

25,8%

Warnet

17,0%

14,8%

21,3%

Kampus

0,4%

0,3%

0,6%

Hotel

0,4%

0,7%

0,0%

Ponsel/HP

0,2%

0,3%

0,0%

Sumber: Indonesian Consumer Profile 2008

Dari penelitian itu juga terlihat bahwa waktu yang paling sering digunakan untuk melakukan koneksi internet adalah mayoritas pukul 10.00-14.00 WIB (42,2%), selain juga pukul 18.00-22.00 WIB (19,1%), dan pukul 14.00-18.00 WIB (17,5%). Dari sini makin jelas bahwa mereka memang menggunakan akses internet dari tempat kerja atau kantor.

Apa yang mereka cari dengan koneksi internet? Seperti yang sudah diduga, rata-rata mengunakannya untuk berkirim email (71,5%), browsing (67,5%), download (30,9%), chatting (18,2%), akses multimedia (13,0%), pemesanan barang (3,6%), booking tiket (2,7%), dan bermain game online (2,2%).

Terkait pemesanan barang, internet memang memiliki functional benefit sebagai sarana e-commerce. Dan barang atau produk yang paling sering dilakukan transaksi via internet adalah elektronik (50,0%), lalu buku (18,8%), dan otomotif (18,8%). Baru selanjutnya tiket, parfum dan properti.

Website yang digunakan untuk memesan barang-barang tersebut antara lain Google.com (16,7%), Detik.com (11,1%), Yahoo.com (11,1%), HokyJaya.com (11,1%), Plasa.com (5,6%), Elektronik.com (5,6%), Honda.com (5,6%), dan Butik.com (5,6%).

Di luar e-commerce, terdapat tujuh besar website yang paling sering dikunjungi sekadar untuk cari informasi atau download data. Yaitu Detik.com (40,1%), Yahoo.com (24,9%), Astaga.com (11,4%), Karir.com (5,4%), JobsDB.com (3,8%), Google.com (2,2%), dan EraMuslim.com (1,3%).

Sementara search engine yang paling sering digunakan adalah Yahoosearch.com (56,1%), Google.com (41,0%), SearchIndonesia.co.id (0,9%), Science.com (0,9%), Altavista.com (0,2%), Oprea.com (0,2%), dan Oracle.com (0,2%).

Lantas, ISP (internet service provider) mana yang menjadi pilihan untuk koneksi internet? Terdapat beberapa ISP, tapi yang terunggul adalah Telkomnet Instant yang mencapai 81,4% responden. Disusul kemudian Detik.net (9,7%), Kabelvision/First Media (5,7%), Speedy Telkom (5,3%), Biznet (1,6%), dan Indosat (1,3%). Sedangkan yang lain seperti CBN, Centrin Online, Lintas Artha dan lain-lain angkanya di bawah 0,9%.

Leave a comment