Ayah

Ketika kegelapan diseret-seret cahaya

Kumasih menunggumu

Di depan pintu berwarna merah

Di pinggir, bayanganku terusik-usik

Kaulah lilin putihku yang menyala

Menemaniku dengan sinarnya

Yang tak mengenal lelah

Di depan rumah yang didirikan oleh keringatmu

Kau berdiri dengan mata berkaca-kaca

Kami menunggu dengan senyuman

Untuk menyantap nafkah atas lelahmu

Syauqi Alif Attar, Santri Kelas I A TMI Al-Amien Prenduan asal Jawa Barat


Leave a comment