Ketika kegelapan diseret-seret cahaya
Kumasih menunggumu
Di depan pintu berwarna merah
Di pinggir, bayanganku terusik-usik
Kaulah lilin putihku yang menyala
Menemaniku dengan sinarnya
Yang tak mengenal lelah
Di depan rumah yang didirikan oleh keringatmu
Kau berdiri dengan mata berkaca-kaca
Kami menunggu dengan senyuman
Untuk menyantap nafkah atas lelahmu
Syauqi Alif Attar, Santri Kelas I A TMI Al-Amien Prenduan asal Jawa Barat
Leave a comment