Latar Belakang

Arus globalisasi di berbagai bidang, menuntut kesigapan kita untuk mampu menyelaraskan diri dengan tantangan dan pesatnya perkembangan kebutuhan masyarakat. Di era penuh persaingan ini, media massa berperan sangat besar dalam membentuk, menampilkan dan mengarahkan opini segala sesuatu. Tak terkecuali lembaga pendidikan, khususnya pondok pesantren.

Gempuran perang kebudayaan merupakan tantangan terbesar efek globalisasi ini. Maka pesantren dituntut untuk lekas menata diri agar tugas dan perannya sebagai penjaga mental, moral dan budaya anak didik, masyarakat dan bangsa tidak tergerus efek negatif globalisasi. Di samping tugas inti untuk membenahi manajemen dan meningkatkan kualitas pendidikan, indikator penataan diri ini salah satunya terlihat dari kesigapan lembaga pendidikan terkait untuk tidak tertinggal dan kalah bersaing menyosialisasikan ide serta peran dakwah dan pendidikannya.

Media massa, bukan sekedar sarana apresiasi diri, tapi juga menjadi sarana efektif untuk sosialisasi ide, gagasan, program positif, serta memberi pemecahan solusi bagi aneka masalah sosial dan umat Islam. Pun sangat efektif menjadi tameng penjaga keabsolutan umat menghadapi serangan pihak luar Islam.

Sebagai sentra dan kiblat pendidikan Islam, kiranya sudah saatnya Pondok Pesantren Al-Amien memiliki wadah tersendiri dalam medan permediaan. Media ini perlu untuk menjadi alat dakwah, “corong” ide, gagasan dan pemikiran, serta penyosialisasi program, wacana pendidikan, dan dakwahnya. Ditambah dengan fungsi signifikan sebagai sarana promosi keharuman lembaga ini.

Target panjang yang kelak, dan semoga dapat digapai, adalah menjadikannya sebagai media mumpuni, yang mampu menjadi pijakan masyarakat dan umat Islam dalam menentukan langkah menjaga akidah, moral dan mental keislaman mereka. Jika dapat lebih kuat lagi, tak berlebihan andai kiranya media ini berpotensi menjadi “penguasa” yang mampu menjadi agent of changes, pengatur dan pelurus opini-opini publik, baik dalam lingkup kepondokan, kemaduraan, hingga keindonesiaan.

Bi’aunillah waridhâhu.

Leave a comment