Archive for December 7th, 2009

07/12/2009

Visi

Menjaga dan mengayomi akidah umat dan implementasi fungsi sebagai hamba dan khalifah Allah

07/12/2009

Target

– Berawal dari media komunitas, ditujukan untuk menjadi media massa publik.

– Menjadi media promosi, sosialisasi visi, misi, ide, gagasan dan program Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, serta pengharum nama baiknya.

– Menjadi pencerah dan penggagas solusi-solusi komprehensif bagi berbagai persoalan umat.

07/12/2009

Tagline

Majalah Tazkiyatun-Nafs

07/12/2009

Struktur Kelembagaan

Mengingat besarnya pasar dan kebutuhan masyarakat terhadap majalah ini, tak berlebihan jika kita patut optimis terhadap prospek majalah ini untuk menjadi majalah publik. Meskipun beranjak dari media komunitas. Sebagai media massa publik, selayaknya majalah ini ditempatkan pada struktur yang independen dari lembaga pendidikan Al-Amien. Sebab, independensi merupakan keharusan, agar sebuah media massa dapat tetap berdiri berimbang dalam berbagai kondisi, tanpa intervensi pihak manapun. Namun independensi ini tetap harus mengedepankan afiliasi ide dan visi Pondok Pesantren Al-Amien.

Untuk permulaan, independensi Majalah Al-Amien kiranya baru sekedar dalam batas independensi keredaksian. Sedangkan aspek finansial masih akan sangat tergantung dengan jalinan kerjasama Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dalam bidang pemasaran, penjualan dan distribusi ke seluruh pasar dan jaringan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan (wali santri, santri, alumni dan simpatisan).

07/12/2009

Rubrikasi

a. Konten (Isi Rubrik)

Berdasarkan restu Majelis Kiai Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan (4/2/2009) konten rubrikasi adalah: Murasalah, Tausiyah, Feature Agama, Artikel Agama, Feature Sosial, Artikel Sosial, Feature Pendidikan, Artikel Pendidikan, Feature Keluarga, Artikel Keluarga, Feature Anak, Artikel Anak, Feature Remaja, Artikel Remaja, Feature Bisnis, Artikel Bisnis, Khazanah (Suplemen Santri Al-Amien), Tazkiyah.

Keterangan:

1. Sub Rubrik Feature berisi analisis cerita dan kasus-kasus psikologi, spesifik terkait Rubrik.

2. Sub Rubrik Artikel memuat artikel-artikel ilmiah dan opini semi ilmiah psikologi terkait Rubrik, lengkap dengan referensinya.

3. Sub Rubrik Berita menampilkan ulasan berita-berita aktual terkait Rubrikasi

Ketentuan:

1. Semua Sub Rubrik sangat terbuka untuk disisipi kajian islami

2. Artikel-artikel keislaman, seperti tafsir, hadits dan lain-lain ditempatkan dalam Sub Rubrik artikel yang ditulis berdasarkan tema-tema terkait Rubrik

3. Suplemen Santri bersifat independen dan tidak terikat dengan tema Rubrik-rubrik. Diutamakan mengkaji aspek-aspek keislaman dan perkembangan dunia Islam, serta memuat 4 halaman berita perkembangan, inovasi, dan kegiatan internal pondok, maupun aktivitas alumni

4. Suplemen Santri memiliki Sub Cover, Mass Head, rubrikasi dan daftar isi tersendiri yang tersusun berantai dengan isi

5. Suplemen Santri murni diisi oleh santri, dari hasil karya mereka yang orisinil

b.Klasifikasi Rubrik

Dari konten di atas, rubrik-rubrik yang akan ditampilkan dapat terklasifikasi menjadi:

– 75% fokus kepada kajian psikologi (75 halaman)

– 25% rubrik pengembangan skill jurnalistik santri (24 halaman)

Dari prosentase tersebut dapat disimpulkan, majalah ini adalah majalah psikologi yang sarat dengan muatan tazkiyyatun-nasf (motivasi kepribadian).

07/12/2009

Segmentasi

Keluarga besar Pondok Pesantren Al-Amien adalah pasar besar yang signifikan yang dapat diberdayakan untuk membantu penyelenggaraan dan pengembangan majalah ini. Capture market (pasar yang pasti tergapai) ini memiliki segmentasi utama berikut ini:

– Santri

– Wali santri

– Alumni

– Simpatisan

– Masyarakat sekitar/umum.

07/12/2009

Proporsi Saham dan Bagi Hasil

Mengingat penyelenggaraan usaha media massa tergolong dalam kategori bisnis high cost (berbiaya tinggi), tentunya akan sangat tergantung dengan pengadaan dana dan pemodalan. Maka arifnya, kepemilikan majalah ini dipublikkan. Yaitu dengan membuka peluang bagi para investor terpilih untuk mendukung pendanaan operasional dan pengembangan majalah.

Namun kepemilikan dan pemodalan ini harus diatur cermat dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Proporsi Saham

Untuk menjaga keseimbangan dan laju usaha penerbitan Majalah Al-Amien dan meluaskan keterlibatan dan peran banyak pihak dalam majalah ini, maka harus diatur proporsi kepemegangan saham usaha.

Proporsi yang logis dan sehat adalah sebagai berikut:

– 60% Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

– 40% investor luar.

Keterangan:

Proporsi ini dirasa berimbang agar pondok dapat menjadi penentu kebijakan perusahaan. Namun jumlah tersebut masih mungkin direvisi tergantung pada kekuatan dana yang dimiliki pondok.

Batasan ketentuan investasi:

– Investor luar dapat berupa individu, kelompok maupun lembaga.

– Investor luar dapat berasal dari kalangan alumni, walisantri, maupun simpatisan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan yang telah diseleksi ketat dengan persyaratan utama:

1. Investor harus muslim.

2. Investor harus bervisi, bermisi dan berafiliasi ideologis yang sama dengan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

3. Investor hanya berinventasi dalam manajemen dan keuangan, dan tidak berwenang dalam hal laju penentuan isi dan bobot serta pembubaran majalah.

– Selain pondok, setiap investor, baik individu, kelompok maupun lembaga, tidak boleh menguasai lebih dari 10% saham.

– Minimal investasi bagi investor luar adalah 3%. Jika tidak sanggup memenuhi batas minimal 3%, maka harus bermerger dengan investor lain yang memiliki saham kurang dari 7% untuk kepentingan pemaduan kebijakan.

– Semua investor berkewajiban membantu pengembangan, pemasaran dan penyebaran Majalah Al-Amien.

b. Bagi Hasil dan Resiko Usaha

Majalah ini dasarnya adalah kerja ibadah demi dakwah Islam dan promosi Pondok Pesantren Al-Amien. Namun pengembangan usaha media sangat membuka peluang profit (laba), walau untuk media pemula, target keuntungannya harus sabar dinanti beberapa lama.

Karena majalah ini diproyeksikan untuk diperankan banyak pihak, maka harus ditentukan sejak dini bagi hasil yang menguntungkan semua pihak.

Bagi hasil diambil dari laba bersih usaha. Besaran ditentukan berdasarkan proporsi investasi yang dimiliki para investor. Dengan aturan, semua investor bertanggungjawab atas segala resiko usaha yang terjadi selama perjalanan majalah ini.

07/12/2009

Motto

Membentuk Khairu Ummah

07/12/2009

Misi

– Dakwah mencitrakan Islam yang rahmatan lil-âlamîn dengan rekat iman, akidah dan ketakwaan umat.

– Mengimplementasikan visi dan misi Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

– Media pengerat silaturrahim keluarga besar Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

– Sarana sosialisasi visi, misi, ide, gagasan dan program Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

07/12/2009

Manajemen dan Kantor Pusat

Agar efektif dan efisien, pengelolaan manajemen Majalah Al-Amien harus independen. Namun tetap melibatkan sebanyak-banyaknya SDM Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, dan berada dalam pengasuhan dan bimbingan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Amien.

Mengingat besarnya tugas dan lingkup kerja yang akan diemban majalah ini, diusulkan agar majalah ini memiliki dua kantor pelaksana: pusat dan pendukung. Yaitu di Jakarta (sebagai Pusat) dan kantor pendukung di lingkungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

a. Kantor Pusat

Kantor Pusat manajemen dan keredaksian, selayaknya berkedudukan di Jakarta karena beberapa alasan:

– Sebagai ibukota negara, Jakarta merupakan sentra pemerintahan dan pusat informasi publik. Karena posisi strategis administratifnya sebagai pusat kekuasaan, tentu akan sangat banyak hal, isu, berita dan sumber-sumber keilmuan yang bisa digali untuk disebarkan sesuai dengan kebutuhan misi, visi, semangat dan pakem Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.

– Dengan berpusat di Jakarta, mobilitas keredaksian, manajemen dan promosi juga akan lebih mudah, dan tentunya akan mengefisiensikan biaya produksi keredaksian dan manajemen.

– Sangat banyak potensi di Jakarta yang dapat digali demi kepentingan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Promosi dan penguatan kelembagaan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan akan lebih intens dan efektif untuk sampai dan menerobos birokrasi dan sentra-sentra pergerakan Islam.

– Umum dalam dunia usaha, barometer kesuksesan sebuah usaha diukur dari kemampuan, kehandalan dan kesuksesannya bertahan dan mengembangkan sayap di ibukota. Karena keras dan kompetitifnya persaingan usaha di wilayah tersebut.

b. Kantor Pendukung

Kantor Pendukung berada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Madura. Kantor ini bertanggungjawab mengatur sirkulasi dan distribusi majalah. Serta urusan keredaksian internal pondok dan kemaduraan.

Kinerja kantor pendukung ini diusulkan agar:

– Didirikan lembaga khusus yang menangani sirkulasi, distribusi, dan keredaksian internal pondok.

– Mendayagunakan Al-Amien Post dan PUSDILAM sebagai lembaga terdepan keredaksian, dengan tujuan pengkaderan.

Walau memiliki dua kantor, namun manajemen dan keredaksian berpusat di Jakarta untuk efisiensi dan efektifitas.

Hubungan manajemen majalah dengan manajemen Yayasan Pondok Pesantren Al-Amien hanya berlaku dalam hal keuangan dan jaringan pendataan, serta urusan-urusan keredaksian kepondokan, yang kiranya dapat terwakili dengan mendayagunakan SDM masing-masing Sekretariat lembaga-lembaga Pondok Pesantren Al-Amien.

Pembagian, cara kerja, mekanisme dan teknis kerja kedua kantor ini akan diatur kemudian dalam juklak kerja majalah, berdasarkan pertimbangan efektifitas dan efisiensi.